Pemilu 2024 Mendukung Pemimpin Anti-Korupsi untuk Kemajuan Indonesia
Pemilu 2024 Mendukung Pemimpin Anti-Korupsi untuk Kemajuan Indonesia
Jum'at, 06 Oktober 2023 13:48 WIB | 387 views

Pesta demokrasi yang diadakan setiap 5 tahun akan segera tiba pada awal tahun depan. Pemilu 2024 akan menjadi pemilihan umum langsung yang kelima sejak pertama kali digelar pada tahun 2004. Selain itu, tahun depan juga akan ada pemilihan kepala daerah serentak yang kedua kalinya, setelah sebelumnya diadakan pada akhir 2019.

Partisipasi aktif dari pemilih sangat penting untuk menjaga integritas pemilu dan demokrasi. Memilih untuk tidak memilih atau golput bukanlah pilihan yang bijaksana. Pembangunan negara ini memerlukan kontribusi dari seluruh masyarakat.

Oleh karena itu, pemilu harus digunakan sebagai kesempatan untuk membersihkan politik dari korupsi dengan cara mencoret daftar calon yang kurang berintegritas. Masyarakat Indonesia merindukan pemimpin yang bisa menjadi teladan seperti Hoegeng, Bung Hatta, Bung Karno, Baharuddin Lopa, dan banyak lainnya.


Pemilu 2024 terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama adalah pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif (DPR, DPRD, dan DPD) yang akan diadakan pada 14 Februari 2024. Tahap kedua adalah pemilihan kepala daerah serentak yang akan digelar pada 27 November 2024. Kedua tahap ini memerlukan kerja keras dari berbagai pihak, termasuk petugas KPU, petugas lapangan, dan anggota partai politik.

Pemilu 2024 akan diikuti oleh 23 partai politik, termasuk 17 partai politik nasional dan 6 partai lokal Aceh. Partisipasi aktif masyarakat dalam pemilu adalah cara untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik.


Dilansir dari laman ACLC KPK, melalui kampanye Politik Cerdas Berintegritas (PCB), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan masyarakat, khususnya kaum muda, tentang 3 momen penting dalam pemilu:

1. Momen pencalonan
Masyarakat dapat berperan dalam proses pencalonan peserta pemilu dan pemilihan.

2. Momen kampanye
Dukung partai/kandidat yang menawarkan visi, misi, dan program kerja anti-korupsi, dan tolak politik uang serta politisasi SARA melalui media sosial.

3. Momen pemungutan suara
Ikut serta dalam pengawasan dan pemungutan suara.

Masyarakat memiliki berbagai cara untuk berpartisipasi dalam pemilu, termasuk memastikan mereka terdaftar sebagai pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Hak politik setiap individu harus dihormati oleh negara, dan masyarakat harus berhati-hati agar suara mereka tidak disalahgunakan oleh kelompok tertentu. Selain itu, mereka juga dapat menjadi petugas pemilu, pengawas, pemantau, dan sebagainya.


Dalam memilih calon pemimpin, KPK memberikan 3 tips penting:

1. Perhatikan karakter calon
Pilih partai dan kandidat yang menerapkan nilai-nilai integritas seperti jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras.

2. Periksa harta calon
Pastikan calon pemimpin melaporkan harta kekayaannya dengan benar dan patuh. Informasi ini dapat ditemukan di laman LHKPN milik KPK.

3. Pantau program kerja
Pilih calon yang memiliki program pemberantasan korupsi dan partai politik yang menerapkan Sistem Integritas Partai Politik (SIPP).


Walaupun terlihat sederhana, langkah-langkah ini dapat memberikan dampak besar bagi masa depan negara kita. Jadi, mari bersama-sama aktif berpartisipasi dalam pemilu, dan jangan golput!

(Foto/Gambar: Ilustrasi pemilihan umum/iStockphoto)



Berikan Komentar Via Facebook