Anda membutuhkan layanan Website Profile dan Aplikasi Android untuk membantu Pemenangan Pilkada Bupati, Walikota atau Gubernur? Buat saja di Calon.ID. Klik Disini!
Caleg Susun Strategi Sukseskan Pemilu 2024 lewat Aplikasi dan Website Nyaleg
Caleg Susun Strategi Sukseskan Pemilu 2024 lewat Aplikasi dan Website Nyaleg
Senin, 11 September 2023 11:56 WIB | 1.022 views
Kini, calon anggota legislatif (caleg) mulai memanfaatkan aplikasi atau inovasi yang berkaitan dengan teknologi. Akhirnya pekerjaan mereka menjadi lebih efektif dan efisien. Meski cara konvensional masih dilakukan untuk menggalang suara, kehadiran dunia digital justru bisa menjadi nilai tambah.

Berawal dari curhatan salah satu anggota legislatif tentang kendala yang dihadapi saat berlangsungnya Pemilihan Legislatif 2019, pendiri Akmanda Media, Rizki Akmanda, melihat ada peluang yang bisa digarapnya sebagai sebuah inovasi. Ia lantas mengumpulkan tim dan berdiskusi tentang persoalan tersebut hingga muncul ide membuat prototype aplikasi untuk para calon legislatif yang diberi nama Calegpro. Aplikasi itu pun mendapat respons positif.

Pengembangan terhadap inovasi itu pun dilanjutkan, hingga aplikasi dan website Calegpro diluncurkan secara resmi pada Maret 2023. Tentu kehadiran aplikasi yang mampu membantu perjalanan para calon anggota legislatif (caleg) akan sangat diminati setiap menjelang pesta demokrasi. Apalagi, kini kurang dari 1 tahun, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan berlangsung, tepatnya pada 14 Februari 2024.

Strategi dan kampanye pun disusun guna menggaet suara dari pemilih. Meski cara-cara konvensional juga dibutuhkan dalam menggalang suara seperti baliho dan spanduk, kehadiran di dunia digital juga menjadi nilai tambah bagi caleg.

Project Manager Calegpro Deden M Safrudin menjelaskan Calegpro merupakan aplikasi yang menunjang segala kegiatan kampanye para caleg. Nantinya di aplikasi tersebut terdapat data yang bisa digunakan para caleg atau tim sukses.

“Jadi, Calegpro itu sistem informasi yang menghasilkan data, bisa membantu tim sukses khususnya dalam pengambilan keputusan sehingga strategi kampanye yang diputuskan itu berdasarkan data,” kata Deden kepada Media Indonesia, Kamis (7/9).


Aplikasi serupa untuk relawan

Dilansir dari Media Indonesia, pemilik Nyaleg.id Adi Sumaryadi mengatakan aplikasi itu lahir setelah melihat mayoritas caleg masih fokus kampanye di ruang publik melalui baliho dan spanduk. Melihat hal tersebut, ia ingin menghadirkan aplikasi yang bisa digunakan caleg untuk mendata pemilih, menyampaikan visi-misi, dan berinteraksi di dunia maya.

Nyaleg.id diluncurkan pada awal 2023. Saat ini, Nyaleg.id menawarkan website dan aplikasi untuk caleg. Website dan aplikasi tersebut dibagi menjadi 3 kategori, yakni Arjuna yang tidak dipungut biaya (gratis), Bima dengan harga Rp350.000, dan Yudhistira dengan tarif Rp3,5 juta.

Untuk kategori Arjuna, pengguna bisa mendapatkan domain website secara gratis. Namun, tampilannya tidak bisa diubah. Sementara itu, Bima dan Yudhistira bisa diatur sesuai keinginan pengguna, seperti nama domain website dan nama aplikasi.

“Pada prinsipnya di Nyaleg.id itu gratis, siapa pun bisa bikin, tapi kalau di sisi websitenya cuma memang batasannya lebih ke nanti gambar itu ada maksimumnya yang diupload. Jadi lebih kesitu. Kemudian yang kedua adalah dikunci di templatenya. Jadi kalau yang gratis, templatenya cuma kita kasih 1, default,” kata Adi kepada Media Indonesia, Jumat (8/9).

Adi mengatakan saat ini sudah ada sekitar 600 pengguna Nyaleg.id. Mayoritas mencoba kategori Arjuna yang gratis. Namun, ada juga yang mencoba meningkatkan ke kategori Bima dan Yudhistira agar bisa terlihat memiliki website dan aplikasi sendiri.

Lebih lanjut, Adi menjelaskan beda dengan Calegpro yang hanya bisa diisi caleg, Nyaleg.id bisa juga digunakan pendukung dan relawan. Pendukung atau relawan bisa mengunggah aplikasi Nyaleg.id dan memasukkan kode atau nama caleg. Setelah itu, mereka bisa melihat visi misi caleg, bisa berinteraksi di aplikasi tersebut, serta bisa berdonasi.

“Kalau soal donasi itu bergantung pada calonnya. Kalau tidak ada donasi bisa dihilangkan,” ucapnya.

“Sekarang memang sudah eranya digital, jadi para caleg setidaknya punya profil sendiri selain di media sosial. Akan tetapi, saya juga tidak menyarankan sepenuhnya digital. Cara lama juga perlu dilakukan. Balik lagi ke pilihan masing-masing,” ungkapnya.

(Foto/Gambar: Ilustrasi Calon Legislatif/Jurnalmadani.Com)


Berikan Komentar Via Facebook